Rabu, 30 April 2014


PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

 

A.DEFINISI DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia.Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.Keluaran nya bisa berupa suatu tindakan atau suatu opini terhadap pilihan.

Pengembalian Keputusan menurut para ahli :

·         Menurut George R.Terry

Pengambilan Keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

·         Menurut Sondang P.Siagian

Pengambilan Keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.

·         Menurut James A.F Stoner

Pengambilan Keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara atau teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi adalah Pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan hati yang seringkali bersifat subyektif.Pengambilan keputusan yag berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat,untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas.Pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan sepihak dan bersifat perasaan.

 

2.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Rasional yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional berfikir dan lebih bersifat objektif.Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna pikir.Masalah-masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan rasional.Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif dan dapat diukur.

 

3.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana aah penyelesaiannya.Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis di kemudian hari.

 

4.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang valid sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi.Istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi.Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data.Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.Dengan demikian data harus diolah dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

 

5.      Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas wewenang atau kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimipin.Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi.

 

B.JENIS-JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI

Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan bedasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut.Bagaimana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.Secara garis besar keputusan digolongkan sebagai berikut :

·         Keputusan Rutin adalah  keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang,dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikan nya.

·         Keputusan Tidak Rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

Dalam mengambil keputusan ,baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin.Ada dua metode yang digunakan Metode pertama dalah metode tradisional,dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan.Metode yang kedua adalah metode modern,dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrument yang bersifat modern,seperti komputer dan perhitungan statistik.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut T erry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan  dalam mengambil keputusan sebagai berikut :

·         Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud,yang emosional maupun rasional diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.

·         Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.

·         Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi,perhatikan kepentingan orang lain.

·         Jarang sekali ada 1 pilihan  yang memuaskan.

·         Pengambilan keputusan merupakan tindakan  mental,dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik.

·         Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.

·         Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untu mendapatkan hasil yang baik.

·         Setiap keputusan hendaknya dikembangkan,agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu benar.

·         Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

 

Kemudian terdapat enam Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan :

1.      Fisik

Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh,seperti rasa tidak nyaman,atau kenikmatan.Ada kecendrungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang.Sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

2.      Emosional

Didasarkan pada perasaan atau sikap,orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjektif.

3.      Rasional

Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi,memahami situasi dan berbagai konsekuensinya,

4.      Praktikal

Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.Seseorang akan menilai potensi diri dan kep ercayaan dirinya melalui kemampuannya dalam bertindak.

5.      Interpersonal

Didasarkan pada pengaruh jaringan social yang ada.Hubungan antar satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6.      Struktual

Didasarkan pada lingkup sosial,ekonomi,dan politik.Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

D.IMPLIKASI MANAJERIAL

Proses pengambilan keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah manajerial yang bail.Rendahnya kemampuan kepala sekolah akan berpenggaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khusunya dukungan dalam pengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.

Berikut ini macam-macam implikasi pengambilan keputusan :

1.      Gaya Pengambilan Keputusan

2.      Gaya Direktif (Pengarahan) adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas atau ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional.

3.      Gaya Analitis adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas atau ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional.

4.      Gaya Konseptual adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiguitas atau ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga.

5.      Gaya Perilaku adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiguitas atau ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi.

 

SUMBER :



Kamis, 17 April 2014

Bekerjasama Dalam Team ( Kelompok )


Pengertian dan Karakteristik Kelompok

1. Pengertian Kelompok Dan Karakteristik Kelompok

Kelompok dapat diartikan sejumlah orang yg terlibat dalam interaksi pada suatu pertemuan tatap muka, di mana setiap anggota mendapat kesan yg jelas, sehingga seseorang baik di saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dpt memberikan tanggapan kepada yang lainnya.

Menurut Cartwrigh & Zander,kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama,menyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi.

Menurut ADLER & RODMAN, Kelompok adalah sekumpulan kecil orang yg saling berinteraksi, biasanya tatap muka dlm waktu yg lama guna mencapai tujuan tertentu. Ada 4 elemen kelompok yaitu: interaksi, waktu, ukuran, tujuan.

Ø  Karakteristik Kelompok

1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.

    Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional

2. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.

 Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota.

3. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.

4.Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.

5.Individu yang tergabung dalam kelompok,saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

6.. Tujuan

- Intrinsik

- Ekstrinsik (tujuan bersama):

a. Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)

b. Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai

7. Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan

tunggal menyatu

8. Ketergantungan Dinamis

2. Tahapan Pembentukan Kelompok

Ø  Tahap-tahap Pembentukan Kelompok

Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada

1965. Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik

dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan.

Teori ini memfokuskan pada cara suatu kelompok menghadapi suatu tugas mulai dari

awal pembentukan kelompok hingga proyek selesai.

Selanjutnya Tuckman menambahkan tahap kelima yaitu adjourning dan transforming

untuk melengkapi teori ini.

·         Tahap 1 – Forming

Pada tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok

cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka

belum saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk

merencanakan, mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.

·         Tahap 2 – Storming

Pada tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas

yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus

merka selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan

seperti apa yang dapat mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan

mengkonfrontasikan ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.

Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula beberapa

kelompok yang mandek pada tahap ini.

Tahap storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa

saja menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok

harus memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.

·         Tahap 3 – Norming

Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung

jawab telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan

yang mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan.

Pada tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring

dengan mereka melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.

·         Tahap 4 – Performing

Kelompok pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan

lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota

kelompok saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam

berkomunikasi.

Supervisor dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak

diambil oleh kelompok.

·         Tahap 5 – Adjourning dan Transforming

Ini adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan

diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami

perubahan (transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada

perubahan anggota kelompok.

Keunggulan dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu

kelompok. Sementara itu keterbatasannya antara lain:

· Model ini didesain untuk menjelaskan tahap-tahap yang terjadi pada kelompok

dengan ukuran kecil

· Pada kenyataannya, proses kelompok tidak linear seperti penjelasan pada teori

Tuckman, namun lebih bersifat siklus.

· Karakteristik tiap tahap tidak selalu saklek seperti itu. Karena model ini

berkaitan dengan perilaku manusia, maka kadang tidak jelas ketika sebuah

kelompok berpindah dari satu tahap ke tahap lainnya. Mungkin saja terjadi

tumpang tindih antar tahap tersebut.

· Model ini tidak memperhitungkan peranan yang harus diambil individu dalam

kelompok

· Tidak ada pedoman mengenai jangka waktu mengenai perpindahan dari satu

tahap ke tahap lainnya.

3. Kekuatan Team Work

Teamwork disini artinya kemampuan bekerjasama untuk menuju satu visi yang sama dan hal ini hal ini hanya akan terbangun jika setiap individu dan unit kerja di dalam perusahaan menyadari bahwa mereka tidak mungkin mampu mencapai tujuan perusahaan secara sendiri-sendiri. Tiap individu atau tiap unit memang memiliki tujuan masing-masing. Akan tetapi, dalam teamwork yang efektif, tujuan masing-masing kelompok akan muncul sebagai target bersama dan menimbulkan ketergantungan satu dengan yang lainnya secara positif.

Dalam teknik akuntansi lingkungan bisnis dapat digunakan untuk memberikan tindakan keuangan manfaat kerja sama tim yang berguna untuk membenarkan konsep. Teamwork semakin dianjurkan oleh pembuat kebijakan perawatan kesehatan sebagai sarana menjamin kualitas dan keamanan dalam pengiriman layanan, sebuah komite dari Institute of Medicine merekomendasikan pada tahun 2000 bahwa program keselamatan pasien “mendirikan program pelatihan tim interdisipliner bagi penyedia yang menggabungkan metode terbukti pelatihan tim, seperti simulasi.”

Secara umum, untuk membangun teamwork yang solid dibutuhkan beberapa syarat :

1. Jangan bersikap individualistis.
Dalam suatu tim yang solid, kita tidak boleh menunjukkan ego masing-masing. Setiap anggota tim harus keluar dari diri sendiri dan masuk ke dalam kesatuan tim. Adanya kesediaan untuk saling menghormati, saling memaafkan saling menerima kekurangan, dan memberi pelayanan satu sama lain. Dalam kondisi ini perlu ada kesediaan individu untuk meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih besar yaitu perusahaan.

2. Berikan kontribusi
Keberhasilan suatu teamwork hanya bisa dicapai karena adanya kontribusi dari setiap individu yang terlibat. Untuk itu setiap anggota tim harus mampu berperan sesuai dengan kompetensinya, sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi. Masing-masing unit harus menjalankan tugas dan tanggung jawab, saling menyelaraskan antara upaya yang telah dilakukan satu unit dengan upaya unit lain dalam satu tim sehingga apa yang menjadi sasaran perusahaan dapat tercapai. Kebersamaan tim hanya dapat terwujud, manakala setiap orang atau unit dapat memainkan perannya semaksimal mungkin, dapat mengisi kekurangan unit lain dan bukannya saling menyalahkan.

3. Bersikap fleksibel
Dalam suatu tim, kita harus mampu bersikap fleksibel. Ada kesediaan untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. Misalnya dulu biasa dilayani, sekarang harus merubah paradigma yaitu ada kesediaan untuk melayani. Selain itu kita juga perlu kreatif, bila satu cara tidak memberikan hasil, kita harus mampu mencari cara lain yang lebih efektif. Selalu ada keinginan mencoba gagasan baru dan cara-cara baru. Kita tidak boleh kaku dan terpaku pada kebiasaan lama atau keberhasilan masa lalu. Setiap tim harus menjadi ‘learning community’ artinya mereka harus cepat memetakan situasi serta mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan untuk menjadi pemenang dalam situasi persaingan.

4. Komunikasi
Ketika seluruh anggota tim tidak mementingkan diri sendiri, mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi satu sama lain, maka tim mampu bersatu dalam kebersamaan. Untuk menjadi tim yang kuat, satu sama lain harus saling mengerti, saling memahami, saling memuji. Komunikasi adalah cara untuk saling mengenali satu sama lain. Dalam prosesnya, hubungan yang erat, dimana satu sama lain saling mengenal dengan baik, saling memahami sehingga dapat membaca apa yang sedang dibutuhkan yang lain tanpa harus mengatakannya.

5. Komitmen
Setiap anggota harus memberikan komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini ditandai dengan sikap loyal, semangat untuk mencapai tujuan, berupaya untuk menampilkan hasil kerja yang berkualitas dan sempurna, bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya dan disiplin.

6. Kepercayaan dan Saling Menghargai
Dengan saling percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita. Dalam satu tim, kita harus menunjukkan kasih sayang dan kepedulian. Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

7. Patuhilah Pemimpin
Dalam suatu tim, peran kepemimpinan juga cukup penting. Bagaimana sasaran bisa tercapai bila tidak ada pemimpin yang mampu menggerakkan anggotanya untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam kerja tim, anggota tim harus bersedia mematuhi pemimpinnya. Meski demikian, ini tidak berarti pemimpin harus menjadi tiran, yang hanya memaksakan kehendak, dan anggota hanya sebagai hamba saja. Pemimpin dan pemain adalah partner, dengan peran yang berbeda. Tetapi apabila anggota tim menentang, mengabaikan atau menggerogoti wibawa kepemimpinan, maka kebersamaan tim akan terpecah belah.

8. Ingatlah selalu bahwa : “teamwork makes the dream work”.

 

4.IMPLIKASI MANAJERIAL

Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :

1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan

2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.

Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.

 

Teori Managerial Grid

Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :

1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.

2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.

3. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.

4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.

5. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.

 

Komunikasi Organisasi

Dalam system komunikasi organisasi, partisipatif telah menggunakan komunikasi dua arah, yaitu system atau pola komunikasi yang akan menghasilkan umpan balik secara langsung dari komunikan untuk dijadikan evaluasi. Pemimpin akan sering berkomunikasi dengan bawahan dalam merumuskan hal-hal yang dapat dirumuskan dengan bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa komuniksai harus berfungsi juga sebagai persuatif dan regulative. Kepemimpinan situasional memungkinkan seorang pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Untuk komunikasi satu arah seperti Telling, mengharuskan pemimpin untuk lebih banyak mengarahkan, hal ini dilakukan agar tugas yang dilaksanakan sesuai dengan alur atau tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi satu arah akan mengalami kesulitan dalam menerima umpan balik sebagai evaluasi bagi organisasi. Terkadang dengan komunikasi satu arah, kondisi kerja akan terasa kaku karena bersifat formal.

Dalam kepemimpinan situsional yang dikembangkan menjadi empat bagian, membutuhkan komunikasi karena pada dasarnya kepemimpinan mempengaruhi orang. Dalam kepemimpinn ini, Delegating dengan tugas dan perilaku yang rendah menjdi aspek yang paling disukai apabila bawahan memiliki tingkat kesiapan yang tinggi, karena ada kebebasan dan kepercayaan dari pemimpin untuk berpartisipasi.

 

Sumber:

1.Wikipedia, 12MANAGE, The Team Building Company



4.http://safarael.wordpress.com/2014/03/07/tugas-softskill-pengertian-dan-karakteristik-kelompok/