KESERASIAN
Ø TEORI-TEORI
KESERASIAN
Keserasian berasal dari
kata serasi; serasi dari kata dasar Rasi artinya
cocok, sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena benar mengandung
unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Perpaduan misalnya orang
berpakaian antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam
memakai wana hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai oleh orang
berkulit kuning. Atau ke pasar menggunakan pakaian pesta, atau sebaliknya
berpesta menggunakan pakaian santai, dan lain-lain. Hal seperti ini tentu tidak
serasi dan kur ang cocok, kurang kena. Dan tentu akan dikatakan oleh setiap
orang “ Sayang” atau kata-kata lain yang menunjukkan kekecewaan. Oleh karena
yang memandang i tu merasa kecewa dengan
adanya hal yang kur ang serasi .
Dalam
memadu rumah dan halaman, rumah yang bagus dengan halaman luas dan tersusun
rapi dengan bunga-bunga
yang indah, orang akan memuji keserasian itu. Tetapi sebaliknya, rumah yang
bagus yang tidak mempunyai halaman tentu orang akan mengatakan “ Sayang” . Jadi
dalam hal memadu rumah dan halaman
itu ada unsur ukuran- ukuran yang seimbang.
Dalam
berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan bentuk serta potongan tubuh.
Atau dapat juga kita kagum atas kecantikan wanita dan kecakapan pria pada waktu
duduk. Setiap orang melihat terheran-heran melihat wajahnya. Hampir semua mata
memandang ke arah wanita atau pria yang dikagumi semua yang hadir itu.
Tetapi setelah berdiri, semua orang mengeluh “Sayang”, karena tinggi orang itu tidak sesuai dengan
harapan kita, ternyata terlalu pendek
hal seperti itu juga menyatakan ukuran.
Karena
itu, dalam keindahan itu, sebagian besar ahli pikir
menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/
pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal; Kualita yang
paling sering disebut adalah Kesatuan (Unity), Kesel ar asan (Har mony), Ketangkupan (Symetry),
Kesei mbangan (Bal ance) dan Pertentangan (Con t r ast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu di katakan ter susun dar i ber
bagai keselar asan dan per tentangan dar i gar is, war na, bentuk dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat
bahwa Kei ndahan adalah suatu kumpulan hubungan yang selaras
dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Keserasian
identik dengan Keindahan. Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat
menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengar an. Sesuatu yang serasi
tentu tampak indah dan yang tidak ser asi tidak indah. Pendapat lain
mengatakan, bahwa pengalaman estetik sebagai suatu keselar asan dinamik dan
perenungan yang menyenangkan. Dalam keselarasan itu seseor ang memiliki per
asaan seimbang dan tenang dan mempunyai citar asa akan sesuatu yang berakhir
dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati dan ingin memperpanjangnya.
Dalam
perimbangan sebagai cabang Teori Objektif dinyatakan bahwa Keindahan merupakan
suatu kualita dari benda. Contoh untuk itu ialah bangunan arsitektur Yunani
Kuno yang terdiri dari atap yang bersusun yang ditopang tiang- tiang besar
dengan ukur an yang seimbang, sehingga tampak har monis dan serasi. Atap yang
bersusun itu tercipta dari hubungan bagian-bagian yang berimbang berdasar kan
perbandingan angka-angka.
Keserasian tidak ada hubungan dengan
kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan
ukuran.
Sumber :
http://www.car
iilmuonline.com, Pakde Sofa : Ilmu Budaya Dasar Bag. 1
Drs. Suyadi M.P., Buku Materi Pokok IBD, Depdikbud 1984 hal.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar