Ø Keindahan
yang seluas-luasnya
Seperti yang telah saya
tuliskan pada pembahasan yang sebelumnya di mana definisi keindahan sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan suatu
objek, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional.
Karena itu dalam menikmati atau merasakan suatu keindahan ada yang disebut dengan
pengalaman subyektif, dikatakan bahwa keindahan itu berada pada mata yang
melihatnya.
Di dunia ini ada banyak
sekali keindahan yang dapat dirasakan, Tuhan menciptakan kita (manusia : yang
memiliki akal sehat, dan perasaan) untuk dapat merasakan berbagai keindahan
yang ada di seluruh dunia. Keindahan itu tidak selalu saja identik dengan suatu
objek atau benda ataupun hal-hal yang dapat dirasakan oleh panca indera saja.
Keindahan juga dapat kita rasakan berdasarkan penilaian yang berasal dari
perasaan atau jiwa, tanpa harus melihat dan merasakan objek tersebut dengan
indera yang di miliki oleh manusia.
Keindahan yang ada di
seluruh dunia ini sangat luas lingkup dan artinya. Berdasarkan pengalaman
pribadi saya menilai bahwa keindahan adalah anugerah dari ALLAH. Ada banyak
banyak keindahan yang saya sendiri sering merasakan nya. Seperti contoh
sederhana saya masih bisa melihat apa yang ALLAH telah ciptakan di dunia,
tetapi hal ini berbeda dengan keindahan buat teman-teman kita yang kurang
beruntung yang tidak bisa melihat sejak lahir. Suatu waktu saya punya
kesempatan untuk bertanya kepada salah seorang yang tidak bisa
melihat sejak lahir “bagaimana menurut anda tentang apa yang disebut dengan
keindahan? apakah anda tidak sedih tidak dapat melihat berbagai panorama indah
yang telah diciptakan Tuhan?”, mereka hanya menjawab sambil tersenyum : “memang
orang-orang seperti saya tidak pernah melihat segala sesuatu yang dikatakan
indah oleh orang lain, bahkan sejak lahir saya sudah tidak mengetahui apa wujud
dari cahaya matahari, warna pelangi, birunya lautan, indahnya pemandangan
gunung, atau keindahan-keindahan lainnya yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Tetapi saya bahagia, saya masih bisa merasakan Keindahan Kasih dari ALLAH
dengan kemurahan hati dan kebesaran-Nya saya masih di ijinkan untuk menghirup
udara untuk bernafas, kami masih bisa mendengar suara kicau burung yang indah,
kami masih mampu untuk berjalan ataupun menggunakan anggota kami tubuh saya
yang lain, saya masih memiliki orang-orang yang peduli dengan saya, dan masih
banyak lagi keindahan-keindahan yang diberikan oleh ALLAH kepada saya. Tapi
satu hal yang paling INDAH dalam hidup saya adalah, saya masih diijinkan untuk
mengenal DIA, memuji dan menyembah DIA, DIA yang sebagai sumber dari mana segala
keindahan yang ada di dunia ini tercipta. Sekalipun keindahan itu buatan
manusia tanpa kemurahan hati dan kebesaran ALLAH dengan memberikan ide,
imajinasi, tenaga, dan kemampuan serta ijin untuk melakukannya, manusia tidak
akan mampu membuat apa pun yang menurut manusia lainnya itu INDAH.”
Sejenak saya diam
mendengar pernyataan teman tersebut, dengan segenap logika dan perasaan saya,
saya coba kembali untuk menelaah kembali tentang apa yang diucapkan nya.
Setelah menarik nafas panjang saya baru benar-benar sadar tentang sebuah arti
keindahan yang berbeda dengan apa yang telah dipaparkan para ahli selama ini.
Hal yang bisa saya tangkap, bahwa keindahan itu luas sekali arti dan lingkupnya
tergantung pada siapa yang menilainya, tetapi satu hal yang paling penting
adalah suatu pembelajaran tentang sumber dari semua keindahan yang ada di dunia
ini adalah Tuhan. Sudah sewajarnya kita bersyukur hingga saat ini kita masih
bisa merasakan keindahan-keindahan yang diberikan Tuhan kepada kita, dan sudah
sangat pantas juga kita diwajibkan untuk menjaga keindahan-keindahan tersebut
agar kelak anak cucu kita juga dapat menikmati keindahan-keindahan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar